- Petugas kurang ramah, kadang membentak dan menyalahkan pasien karena kekurangtahuan pasien terhadap prosedur yang diberlakukan di Puskesmas
- Pelayanan yang lama
- Perlakuan yang berbeda terhadap pasien Jamkesmas / Gratis
- Puskesmas hanya bisa menangani kasus yang ringan saja
- Obat Puskesmas kurang manjur
Senin, 27 Februari 2012
Pasien Yang Butuh Puskesmas Atau Puskesmas Yang Butuh Pasien ... ?
Jumat, 17 Februari 2012
Influenza di Puskesmas Kedu
Ada tiga tipe virus influenza: A, B dan C. Virus influenza A dan B menyebabkan epidemi musiman. Virus influenza tipe C tidak menyebabkan epidemi dan memberikan gejala yang lebih ringan.
Virus influenza A dibagi menjadi beberapa subtipe berdasarkan dua protein pada permukaan virus:hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Ada 16 subtipe hemaglutinin dan 9 subtipe neuraminidase yang berbeda. Setiap subtipe virus influenza A dapat dipecah lagi menjadistrain yang berbeda. Subtipe virus influenza A yang ditemukan pada manusia adalah H1N1, H3N2 dan H5N1 dengan aneka strain yang berbeda. Virus influenza B tidak dibagi menjadi subtipe tetapi juga memiliki beberapa strain yang berbeda.
Anda tidak mendapatkan influenza dari strain yang sama dua kali karena 2-4 minggu setelah terkena penyakit, Anda mengembangkan antibodi terhadapnya. Namun, virus flu terus berkembang menjadi strain-strain baru. Strain ini terjadi melalui mutasi virus dari binatang yang bercampur dengan virus flu dari manusia. Dalam kasus tersebut tidak ada kekebalan (resistensi) kita terhadap virus flu baru, sehingga epidemi besar dapat terjadi.
Sejak akhir 1990-an, misalnya, muncul sebuah strain baru dari influenza A (flu burung, H5N1) yang menyebabkan epidemi besar pada ayam dan bebek, terutama di Cina, Thailand, Vietnam dan Indonesia, yang menginfeksi sejumlah kecil manusia dan beberapa di antaranya meninggal dunia. Virus flu ini telah menyebar melalui burung migran ke ayam dan itik di beberapa negara lain, termasuk Eropa dan Afrika. (majalahkesehatan)
Data yang dikumpulkan oleh Simpus Kedu V.2.2 mulai 1 Januari sampai dengan 17 Pebruari 2012, penyakit influenza menempati peringkat pertama sebagai jumlah penderita terbanyak yang ditangani. Tercatat 695 penderita influenza dari total kunjungan sebanyak 3.279 kunjungan atau 21,2 %. Hal yang sama juga terjadi pada tahun sebelumnya, Influenza juga menduduki peringkat pertama sebagai jumlah pendertia terbanyak dengan 3.637 penderita dari total 18.486 kunjungan atau 19,7 %.
Senin, 13 Februari 2012
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA - Imunisasi Puskesmas Kedu Tahun 2012
PWS KIA – Imunisasi adalah salah satu sistem surveilans kesehatan masyarakat yang berfungsi untuk memantau kegiatan program KIA dan Imunisasi secara terus menerus yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, interpretasi data dan penyebarluasan informasi hasil kegiatan melalui pembuatan dan pemasangan grafik PWS KIA – Imunisasi.
Pelaksanaan kegiatan PWS KIA – Imunisasi di Puskesmas Kedu telah mengalami beberapa perubahan yang dimaksudkan untuk semakin meningkatkan kualitas PWS sebagai salah satu alat surveilans.
- Pemeriksaan Ibu Hamil Pertama ( K 1 )
- Pemeriksaan Ibu Hamil Ke Empat ( K 4 )
- Deteksi Risiko Tinggi Ibu Hamil Oleh Tenaga Kesehatan
- Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
- Persalinan Di Sarana Kesehatan
- Pemeriksaan Ibu Nifas
PWS Imunisasi meliputi :
- Imunisasi Hepatitis B 0
- Imunisasi BCG
- Imunisasi Polio 1
- Imunisasi Polio 4
- Imunisasi DPT – Hepatitis B 1
- Imunisasi DPT – Hepatitis B 3
- Imunisasi Campak
- Drop Out Imunisasi BCG – DPTHB 1
- Drop Out Imunisasi BCG – Campak
Berbeda dengan grafik PWS pada umumnya, PWS KIA – Imunisasi yang dikembangkan di Puskesmas Kedu memiliki 2 grafik yang berbeda dalam satu tampilan. Grafik pertama berfungsi untuk menampilkan cakupan hasil kegiatan terhadap estimasi sasaran yang ditetapkan pada awal tahun, sedangkan grafik kedua menampilkan cakupan hasil kegiatan terhadap sasaran sebenarnya pada bulan bersangkutan.
1. Estimasi sasaran sering berbeda cukup signifikan dengan sasaran sebenarnya, apalagi bila menyangkut wilayah yang kecil untuk tingkat Desa dan Kecamatan
2. Penanggung jawab wilayah sering terpaku pada cakupan hasil kegiatan yang berdasarkan estimasi, bukan berdasarkan sasaran sebenarnya sehingga dikhawatirkan banyak sasaran yang tidak terlayani / terpantau karena merasa target sudah terpenuhi
3. Target yang tercapai berdasarkan PWS ternyata sering kali tidak menggambarkan hasil kegiatan yang sebenarnya, hasil yang telah mencapai target bukan jaminan bahwa semua sasaran sudah terlayani dan hasil yang tidak melampaui target tidak selalu karena kurangnya pelayanan, bisa saja karena kurangnya sasaran (jumlah sasaran lebih rendah dari estimasi yang sudah ditetapkan.
Untuk mengurangi kelemahan itu, maka grafik kedua dibuat untuk menampilkan cakupan hasil kegiatan bardasarkan sasaran sebenarnya, sehingga grafik yang ditampilkan diharapkan selalu 100 % yang menunjukkan bahwa semua sasaran pada bulan bersangkutan telah terlayani semua. Meskipun demikian bukannya tanpa kelemahan. Mendapatkan data sasaran yang sebenarnya adalah permasalahan sendiri.
Diperlukan 3 buah data sasaran sebenarnya untuk mebuat grafik kedua dalam PWS ini yaitu jumlah ibu hamil, jumlah ibu bersalin dan jumlah bayi. Jumlah ibu hamil yang dimaksud adalah jumlah ibu hamil baru yang ditemukan pada bulan bersangkutan. Jumlah ibu bersalin adalah jumlah ibu melahirkan pada bulan bersangkutan, sedang jumlah bayi adalah jumlah bayi baru lahir pada bulan bersangkutan.