Ada tiga tipe virus influenza: A, B dan C. Virus influenza A dan B menyebabkan epidemi musiman. Virus influenza tipe C tidak menyebabkan epidemi dan memberikan gejala yang lebih ringan.
Virus influenza A dibagi menjadi beberapa subtipe berdasarkan dua protein pada permukaan virus:hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Ada 16 subtipe hemaglutinin dan 9 subtipe neuraminidase yang berbeda. Setiap subtipe virus influenza A dapat dipecah lagi menjadistrain yang berbeda. Subtipe virus influenza A yang ditemukan pada manusia adalah H1N1, H3N2 dan H5N1 dengan aneka strain yang berbeda. Virus influenza B tidak dibagi menjadi subtipe tetapi juga memiliki beberapa strain yang berbeda.
Anda tidak mendapatkan influenza dari strain yang sama dua kali karena 2-4 minggu setelah terkena penyakit, Anda mengembangkan antibodi terhadapnya. Namun, virus flu terus berkembang menjadi strain-strain baru. Strain ini terjadi melalui mutasi virus dari binatang yang bercampur dengan virus flu dari manusia. Dalam kasus tersebut tidak ada kekebalan (resistensi) kita terhadap virus flu baru, sehingga epidemi besar dapat terjadi.
Sejak akhir 1990-an, misalnya, muncul sebuah strain baru dari influenza A (flu burung, H5N1) yang menyebabkan epidemi besar pada ayam dan bebek, terutama di Cina, Thailand, Vietnam dan Indonesia, yang menginfeksi sejumlah kecil manusia dan beberapa di antaranya meninggal dunia. Virus flu ini telah menyebar melalui burung migran ke ayam dan itik di beberapa negara lain, termasuk Eropa dan Afrika. (majalahkesehatan)
Data yang dikumpulkan oleh Simpus Kedu V.2.2 mulai 1 Januari sampai dengan 17 Pebruari 2012, penyakit influenza menempati peringkat pertama sebagai jumlah penderita terbanyak yang ditangani. Tercatat 695 penderita influenza dari total kunjungan sebanyak 3.279 kunjungan atau 21,2 %. Hal yang sama juga terjadi pada tahun sebelumnya, Influenza juga menduduki peringkat pertama sebagai jumlah pendertia terbanyak dengan 3.637 penderita dari total 18.486 kunjungan atau 19,7 %.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar